Pembangunan Jalan MERR di Surabaya

Pendahuluan

    Di ujung timur pesisir utara pulau Jawa, berbatasan dengan selat Madura, terbentang kota Surabaya. Surabaya adalah kota yang kaya akan sejarah, kota ini bahkan disebut sebagai “kota pahlawan” akibat peran penting yang dimainkan oleh segenap penduduk kota Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan RI pada pertempuran 10 November. Selain berperan penting dalam mempertahankan kemerdekaan RI, kota Surabaya juga merupakan salah satu pusat penyebaran agama islam yang tertua di pulau Jawa, hal ini dapat dilihat dengan berdirinya kompleks masjid dan makam Sunan Ampel yang telah berdiri tegak semenjak penghujung abad ke 15 masehi. 

    Selain sebagai kota yang kaya akan sejarah dan berperan penting bagi perang kemerdekaan, kota Surabaya dewasa ini adalah salah satu kota terpenting di Indonesia. Kota Surabaya adalah kota dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia, selain itu kota Surabaya juga merupakan kota dengan Kawasan metropolitan terbesar kedua di Indonesia. Karena pelabuhannya yang besar dan juga letaknya yang berada di timur pulau Jawa, menjadikan Surabaya kota penghubung bagi kota-kota pelabuhan lain di Indonesia bagian Timur. 

    Dengan jumlah penduduk yang banyak (yaitu sekitar 3 juta jiwa di wilayah, dan 10 juta jiwa di Kawasan metropolitan) dan peran penting kota Surabaya bagi perekonomian Indonesia, khususnya perekonomian provinsi Jawa Timur, maka akses kepada infrastruktur berupa jalan haruslah menjadi perhatian nomer satu bagi pemerintah kota Surabaya. Oleh karenanya, untuk menguraikan kemacetan yang semakin parah di beberapa jalan arteri di kota Surabaya, dan juga untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah pengguna kendaraan bermotor dikawasan Surabaya dan sekitarnya, pemerintah kota berinisiatif membangun sebuah jalan baru yaitu jalan MERR atau Middle East Ring Road (jalan lingkar dalam timur). 

    Jalan MERR adalah sebuah jalan lingkar sepanjang 10,98 km yang membentang dari Kenjeran di Surabaya Utara hingga ke Gunung Anyar di Surabaya Timur. Jalan ini menghubungkan wilayah pusat dan utara kota Surabaya dengan tol Tambak Sumur, sehingga menjadikannya salah satu jalan akses keluar masuk terpenting di Surabaya. Oleh karena peran penting Jalan MERR bagi perekonomian Kota Surabaya (dan juga bagi penulis sendiri) maka tulisan ini akan membahas mengenai satu topik, yaitu Bagaimana Proses Pembangunan Jalan MERR dari Tahun 1996-2020. 

Pembangunan MERR awal 

    Pembangunan Jalan MERR bisa dikatakan memiliki sejarah yang cukup Panjang. Pada tahap perencanaannya, pembangunan Jalan MERR dibagi kedalam tiga ruas yang digarap secara berkelanjutan. Ruas yang pertama adalah jalan MERR IIA yang membentang sepanjang 1,6 km dari Jalan Kenjeran hingga perempatan Unair Kampus C atau jalan raya Mulyorejo. Ruas yang kedua adalah Jalan MERR IIB yang membentang sepanjang 2,8 km dari perempatan Unair Kampus C hingga ke perempatan Jalan Arief Rachman Hakiem. Sementara ruas yang terakhir adalah Jalan MERR IIC yang membentang sepanjang 6,4 km dari perempatan Jalan Arief Rachman Hakiem hingga ke Gunung Anyar (kemudian tembus ke Tol Tambak Sumur). Pada saat perencanaan disetujui bahwa pembangunan Jalan MERR akan dilakukan oleh pemerintah pusat. 

    Pembangunan Jalan MERR pertama kali dilakukan pada tahun 1996, pada saat itu pembangunan yang lebih dulu dilakukan adalah pembangunan ruas Jalan MERR IIB yang menghubungkan perempatan Unair Kampus C dengan perempatan Jalan Arief Rachman Hakiem. Pembangunan ini berlangsung tanpa kendala dan selesai dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1998. Setelah ruas MERR IIB rampung maka pembangunan dilanjutkan ke ruas MERR IIA yang membentang dari jalan kenjeran hingga ke perempatan Unair Kampus C, pembangunan ini berlangsung pada tahun 1998, namun karena adanya masalah pembebasan lahan, ruas MERR IIA baru rampung pada tahun 2007. 

    Pasca rampungnya pembangunan jalan MERR ruas IIA dan IIB, kini pembangunan pun berlanjut ke ruas IIC yang membentang sepanjang 6,4 km dari perempatan Arief Rachman Hakiem hingga ke kecamatan Gunung Anyar, menjadikannya ruas Jalan MERR yang terpanjang. Pada tahun 2009, tercatat bahwa pembangunan Ruas IIC telah mencapai 69% dari 82% yang telah ditargetkan di tahun 2009. Pihak Departemen Pekerjaan Umum mengatakan bahwa di tahun 2009, pemerintah telah menyelesaikan pembangunan empat jembatan penghubung, Jembatan MERR II-C dengan Panjang 117 m, Jembatan Pondok Nirwana 16 m, Jembatan Semampir 16 m, dan Jembatan Kali Perbatasan 35 m. Dan dari rencana pembangunan jalan sepanjang 6,4 km, total telah terealisasikan 2,7 km ruas jalan yang telah dibangun. 

Skandal korupsi jalan MERR

    Berbeda dengan pembangunan dua ruas jalan sebelumnya, pembangunan ruas IIC ini sangat terhambat oleh sengketa lahan dan masalah pembebasan lahan antara pihak pemerintah dengan masyarakat pemilik tanah di area ruas jalan yang akan dibangun. Permasalahan pembebasan lahan yang pertama terjadi di tahun 2010, Ketika penyambungan ruas jalan MERR IIC yang setengah jadi dengan ruas jalan MERR IIB gagal dan terpaksa diundur ke tahun 2011 akibat adanya permasalahan pembebasan lahan berupa fasum (fasilitas umum) milik warga sepanjang 300 m. Permasalahan diakibatkan oleh ketidak jelasan status fasum tersebut merupakan lahan milik siapa, permasalahan ini kemudian membuat pemkot Surabaya selaku pihak yang bertanggung jawab terhadap pembebasan lahan mengundur jadwal pembebasan lahan tersebut hingga tahun 2011. 

    Di tahun 2012 kembali muncul permasalahan pembebasan lahan antara pemkot dengan warga, kali ini di Kelurahan Gunung Anyar, Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya. Salah seorang pemilik persil Bernama M. Ali menyatakan bahwa ia sudah menyerahkan dokumen kepemilikan tanah untuk proses pembebasan lahan sejak 20 Maret 2012, namun hingga 21 Mei 2012 ia masih belum mendapatkan ganti rugi yang dijanjikan. Kekecewaan juga diungkapkan oleh pemilik persil lainnya yang Bernama Rudi Palopo, ia menyatakan kekecewaannya terhadap kinerja pemkot yang lambat meskipun warga sudah memberikan semua dokumen dan surat berharga untuk kepentingan pembebasan lahan. Lambatnya kinerja pemkot ini kemudian dikecam oleh ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Sachiroel Alim dan wakil ketua Komisi C Simon Lekatompessy. Setelah mendapat kecaman dari berbagai arah, pihak pemkot sendiri menjanjikan bahwa pembayaran ganti rugi akan dilaksanakan secepatnya. Dan tampaknya pemkot telah mampu menyelesaikan masalah pembebasan lahan ini karena pada bulan Oktober 2013, Dinas Pekerjaan Umum Kota Surabaya melaporkan bahwa pembebasan lahan untuk pembangunan jalan MERR di Kawasan Gunung Anyar telah mencapai 50% dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2013. 

    Namun di tahun 2014 timbul sebuah masalah baru, yaitu adanya dugaan gratifikasi. Pada Januari 2014, tim penyidik dari Kejaksaan Negeri Surabaya (kejari) menemukan adanya indicator kuat akan kasus gratifikasi pembangunan jalan MERR ruas IIC setelah memeriksa keterangan beberapa orang saksi mata. Setelah pengusutan lebih lanjut oleh pihak yang berwenang, kejari menemukan indikasi bahwa kasus gratifikasi ini bisa saja mengarah ke kasus korupsi yang melibatkan tiga orang staff dari PU Bina Marga. Untuk penyelidikan lebih lanjut, pihak kejari kemudian memanggil eks Lurah Gunung Anyar yang Bernama Muhadi dan juga tiga orang staff PU Bina Marga tersebut. 

    Setelah melalui proses penyelidikan yang Panjang dan melelahkan, terungkap besarnya kasus korupsi yang membayang-bayangi pembangunan Jalan MERR. Total ada 7 orang tersangka yang ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan korupsi, tersangka tersebut terdiri atas tiga orang staff PU Bina Marga yang disebutkan diatas, warga kelurahan Gunung Anyar, serta pejabat-pejabat lainnya yang berwenang dalam hal pembebasan lahan. Diperkirakan negara mengalami kerugian sebesar Rp. 14,5 miliar akibat skandal korupsi ini. Meskipun berhasil membongkar kasus mega-korupsi ini, bihak berwenang terbukti lambat dalam hal pengusutan kasus ini, dari tujuh orang tersangka yang ditetapkan, satu orang berhasil kabur dan menghindar dari tangkapan pihak berwenang hingga tahun 2018. 

Rampungnya Jalan MERR

    Kasus mega-korupsi ini membuat proses pembangunan jalan MERR ruas IIC dihentikan untuk sementara, akibatnya ruas jalan yang diperkirakan akan membutuhkan waktu tujuh untuk dibangun dari tahun 2008-2015 kini terpaksa harus diundur. Lambannya penanganan kasus korupsi hingga ribetnya masalah pembebasan lahan membuat proyek jalan MERR ruas IIC terbengkalai begitu saja selama 3-4 tahun lamanya. Bekas-bekas rumah warga yang sudah dirubuhkan untuk pembangunan jalan dibiarkan terbengkalai begitu saja, sisa-sisa fondasi rumah dan reruntuhan batu bata banyak yang ditumbuhi tanaman dan rerumputan liar. Rumah-rumah kosong yang sudah ditinggalkan oleh pemiliknya karena akan diruntuhkan memenuhi sepanjang bahu kanan dan kiri jalan Gunung Anyar Lor. Sementara jembatan yang nantinya akan menghubungkan jalan MERR dari perempatan STIKOM (Sekolah Tinggi Ilmu Komputer) dengan ruas jalan Gunung Anyar yang akan dibangun dibiarkan dalam kondisi setengah jadi. 

    Setelah mangkrak selama 3-4 tahun, pada akhir tahun 2018 dan awal tahun 2019 pembangunan jalan MERR ruas IIC dilanjutkan Kembali. Akibat skandal kasus korupsi serta gratifikasi yang terjadi sebelumnya, maka kini pemerintah Kota Surabaya diberikan kendali penuh dan tanggung jawab mengenai pembangunan jalan MERR, sebuah tugas yang awalnya diemban oleh pemerintah pusat. Pembangunan pun berlanjut relatif tanpa gangguan dan pada pertengahan tahun 2019 jalan ini sudah jadi dan siap digunakan. Pada tanggal 15 Februari 2020 pemerintah Kota Surabaya meresmikan selesainya pembangunan jalan MERR, peresmian ini dihadiri oleh walikota Surabaya pada saat itu yaitu ibu Tri Rismaharini. Peresmian ini menandai selesainya sejarah pembangunan jalan MERR yang Panjang dan berliku-liku serta penuh rintangan.

-

-

-

-

-

-

Daftar Pustaka

https://jatim.antaranews.com/berita/142265/proyek-merr-gunung-anyar-surabaya-dihentikan

https://jatim.antaranews.com/berita/353326/menengok-kembali-proses-pembangunan-merr-sejak-1996

https://regional.kompas.com/read/2019/05/07/16203151/pembangunan-jalan-merr-ii-c-segera-rampung-kemacetan-di-surabaya-diprediksi

https://kabar24.bisnis.com/read/20141001/78/261630/korupsi-proyek-merr-pemkot-surabaya-gandeng-aparat-hukum

https://www.lensaindonesia.com/2014/02/24/ada-indikasi-gratifikasi-pembangunan-merr-ii-c.html

https://www.lensaindonesia.com/2014/04/15/kejari-surabaya-terus-cari-modus-gratifikasi-pembangunan-merr-ii-c.html

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4178437/buron-3-tahun-terpidana-korupsi-proyek-merr-ditangkap-di-bojonegoro

https://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/19092

https://surabaya.tribunnews.com/2010/04/21/juni-2010-merr-ii-c-nyambung

https://www.jawapos.com/surabaya/16/02/2020/merr-ii-c-diresmikan-dorong-pertumbuhan-ekonomi-kawasan/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Senjata Api