Sejarah Senjata Api
Sejarah
Senjata Api.
Halo
gaes…. Mungkin banyak diantara kalian yang mengikuti berita tentang
perkembangan militer terbaru, seperti rudal, meriam, tank dll. Akan tetapi
pernahkah terbesit di pikiran kalian bagaimana perkembangan senjata api hingga
menjadi senjata api modern seperti saat ini? Kalau kalian penasaran, baca terus
artikel ini ya…
Sebelum
kita membahas tentang senjata api, alangkah baiknya kita membahas tentang bubuk
mesiu terlebih dahulu, karena keberadaan senjata api tidak mungkin tanpa adanya bubuk
mesiu.
Bubuk Mesiu.
Bubuk mesiu atau dikenal dengan bubuk hitam (black
powder) adalah bahan peledak kimia pertama yang ditemukan. Bubuk mesiu dibuat
dari campuran belerang, potasium nitrat, dan arang. Jika dibandingkan dengan
bahan peledak lainnya, Black Powder diklasifikasikan sebagai bahan peledak low
explosive, karena lamanya proses pembusukan dan daya hancurnya yang rendah.
Akan tetapi bubuk hitam cukup kuat untuk mendorong sebuah proyektil keluar dari
lubang senapan.
Bubuk
mesiu ditemukan pertama kali pada abad ke 9 masehi di zaman dinasti Tang Cina. Dalam
formula yang terkandung di dalam Taishang Sengzhu Jindan Mijue. Pada awalnya
bubuk mesiu digunakan sebagai bahan baku petasan akan tetapi dengan
berkembangnya zaman, bubuk mesiu mulai digunakan di medan pertempuran. Formula bubuk
mesiu pertama yang diketahui ditulis pada zaman dinasti Song pada abad ke 11
masehi tepatnya 1044 dalam buku yang bernama Wujing Zongyao. Selama awal
pengembangannya bubuk mesiu dijadikan bahan baku bom atau panah api. Dinasti
Song terkenal dengan penggunan bubuk mesiu nya yang ekstensif.
(panah api cina)
Senjata Api Awal.
1. 1. Tombak api (Fire Lance)
Salah satu senjata api paling awal yang digunakan adalah tombak api yang muncul pada tahun 950 di Cina.
Tombak api pertama terdiri dari
tabung, biasanya bambu, berisi bubuk mesiu dan korek api lambat, diikat ke
tombak atau senjata polearm lainnya. Setelah dinyalakan, tabung mesiu idealnya
akan mengeluarkan aliran api ke arah ujung tombak. Proyektil seperti pelet besi
atau pecahan tembikar kemudian ditambahkan ke bubuk mesiu. Setelah ditembakkan,
mesiu mengeluarkan proyektil bersama dengan nyala api. Tombak api dengan tabung
baja muncul sekitar abad ke 13 masehi dan nantinya berkembang menjadi meriam
tangan.
2. 2. Meriam tangan (Hand Cannon)
Meriam
tangan adalah senjata api pertama yang sesungguhnya dan merupakan penerus dari
tombak api.
Gambaran
awal mengenai meriam awal ditemukan di antara pahatan batu Dazu di cina
bertanggal 1128. Hal ini menunjukkan bahwa konsep senjata seperti meriam sudah
ada sejak abad ke 12, meskipun begitu masih banyak ahli yang meragukannya.
Meriam
tangan awal tampaknya adalah evolusi dari tombak api, pada tahun 1259 muncul
tombak api yang dapat mengeluarkan api. Menurut sejarah Song: "Itu terbuat
dari tabung bambu besar, dan di dalamnya diisi gumpalan pelet (子 窠). Begitu api
padam, pelet belakangnya benar-benar keluar, dan suaranya seperti bom yang bisa
didengar selama lima ratus meter lebih. " Pelet yang dimaksud bisa jadi
adalah peluru. Nantinya tabung bambu diganti dengan tabung baja agar lebih kuat
menahan ledakan yang diimbulkan.
Meriam tangan
mengalami penggunaan luas di Cina selama abad ke 13 dan dari sana menyebar ke
seluruh dunia, pasukan mongol terkenal karena membawa senjata-senjata api
seperti meriam tangan, tombak api, dll ke medan pertempuran. Sehingga membantu
penyebaran senjata api ke seluruh dunia.
Meriam tangan
memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah. Karena bentuk dan mekanisme
penembakannya yang terbilang primitif, tidak memungkinkan penembak untuk
mengarahkan senjata ini secara akurat ke arah musuh, sehingga menjadikan
senjata ini tidak akurat.
Senjata Api Era Modern
Awal-Modern
Pada bagian ini,
saya akan menjelaskan perkembangan senjata api berdasarkan mekanisme pemantik
senjatanya untuk mempersingkat artikel ini, mengingat ada banyak sekali jenis
senjata api. Maka disini perkembangan senjata api akan saya bagi menjadi 4,
yaitu Matchlock, Wheel lock, Flint lock, Breech loading.
1.
Machlock Gun. (Pemantik sumbu/senapan sundut)
Senjata api dengan mekanisme
Matchlock adalah senjata api pertama di dunia yang penembakan senjata nya
dengan digenggam dan menggunakan pelatuk. Senjata yang menggunakan mekanisme
Matchlock biasa disebut dengan musket/arquebus. Matchlock dikembangkan pada
abad ke 15-16 di eropa. Matchlock gun merupakan senjata smoothbore yang di isi
dari bagian depan senjata/muzzle loading.
Tidak seperti
senjata pendahulunya (meriam tangan) yang harus ditembakkan dengan korek api
yang menyala dan mendekatkannya ke flash pan untuk menembakannya, sehingga
membutuhkan kehati-hatian untuk menggunakannya dan membutuhkan setidaknya 2
orang untuk pengoperasiannya. Machlock gun dapat dioperasikan oleh 1 orang
saja.
Mekanisme Matchlock
menggunakan sumbu yang terbakar lambat yang dijepit diujung tuas melengkung
yang dikenal sebagai “serpentine”. Setelah tuas/versi yang lebih baru pelatuk
yang ada di bawah senjata terhubung ke serpentin ditarik, maka serpentine akan
jatuh dan menurunkan korek api yang membara ke dalam flash pan yang akan
menimbulkan ledakan. Ledakan ini akan mendorong peluru keluar dari laras
senjata. Segera setelah senjata ditembakkan, sumbu akan di lepas dari penjepit
agar menghindari resiko terbakarnya bubuk mesiu saat proses pengisian peluru.
Matchlock
disebarkan ke seluruh dunia oleh bangsa Eropa pada zaman penemuan (age of
discovery) salah satu contohnya adalah Portugis yang memperkenalkan Arquebus
pada saat mereka tiba di Jepang pada tahun 1543.
Meskipun nantinya
muncul mekanisme yang lebih canggih lagi daripada Matchlock, akan tetapi karena
ongkos produksi yang kecil dan pengoperasian nya yang gampang menyebabkan
senapan ini masih digunakan hingga tahun 1720 di Eropa dan hingga abad ke 20 di
berbagai belahan dunia.
Meskipun begitu,
mekanisme Matchlock memiliki beberapa kelemahan. Yaitu karena ditembakkan
menggunakan sumbu yang terbakar, sehingga resiko terbakarnya bubuk mesiu pada
saat pengisian cukup tinggi, mejadikan senjata ini cukup berbahaya. Selain itu
jumlah sumbu yang dibutuhkan untuk senapan ini sangat tidak ekonomis. 1 orang
prajurit saja membutuhkan lebih dari 500 meter sumbu untuk 1 kali shift jaga
malam.
2.
Wheel lock.
Wheel lock adalah
mekanisme gesekan roda yang menyebabkan percikan api untuk menembakkan senjata
api. Mekanisme ini adalah perkembangan besar selanjutnya dalam teknologi
senjata api setelah Matchlock dan merupakan senjata api pertama yang dapat
menyala sendiri. Wheel lock adalah senjata smoothbore dengan pengisian peluru
muzzle loading.
Mekanisme ini lebih
canggih dan lebih dapat diandalkan daripada mekanisme Macthlock, akan tetapi
karena desainnya yang rumit menyebabkan harga senjata api dengan mekanisme
Wheel lock relatif mahal.
(Mekanisme Wheel
lock)
(Bagian dalam)
(Bagian luar)
Mekanisme Wheellock
terdiri dari 4 bagian.
1.
“Anjing” (The Dog)
2.
“Roda” (Wheel)
3.
“Pemantik” (Pan)
4. "Sear/mekanisme pelatuk (Sear or Trigger mechanism)
Proses Menembak.
Penemuan Wheel lock
di Eropa terjadi mungkin sekitar tahun 1500. Ada beberapa orang yang menduga
bahwa Wheel lock ditemukan oleh Leonardo da Vinci berdasarkan sektsa Wheel lock
yang dibuat oleh Leonardo da Vinci dari tahun 1490 atau dekade pertama tahun
1500. Pistol Wheel lock banyak digunakan selama perang 30 tahun (1618-1648) di
kavaleri dan perwira ke dua belah pihak. Dan sekitar tahun 1650 an Flintlock
mulai menggantikan Wheel lock karena lebih murah dan mekanisme penembakan yang
lebih sederhana.
Keuntungan dari
mekanisme Wheel lock adalah, penembak dapat menggunakan senjatanya hanya dengan
satu tangan. Berbeda dengan senjata api lain yang memerlukan dua tangan dan
operasi penuh penembak. Selain itu mekanisme Wheel lock relatif lebih aman
daripada mekanisme matchlock.
Kelemahan dari
mekanisme Wheel lock adalah, karena mekanisme nya yang rumit menjadikan
harganya sangat mahal, karena harganya yang mahal hanya pasukan berkuda elit
dan perwira saja yang mampu membeli senjata Wheel lock. Saat ditemukannya
mekanisme flint lock, mekanisme Wheel lock dengan cepat ditinggalkan karena
tidak ekonomis.
Oke Gaes, Sampai disini dulu perjumpaan kita. Saya akan lanjutkan pembahasannya di part 2. Jangan lupa Komen okai! See you next time....
Komentar
Posting Komentar